Selamat Datang di Blog Pribadi Juniansyah, SE - Damkar_Smr 'BPBD Kota Samarinda'

Produksi Terhenti, Distribusi Air Bersih Pakai Mobil Damkar

Thursday, August 27, 2015

SAMARINDA

Kadar klorida yang masuk sungai Mahakam (instrusi) sudah mencapai sumber-sumber air baku PDAM Tirta Kencana Samarinda di bagian Samarinda Kota. Bahkan intrusi tadi, sudah mulai mencapai seputaran jembatan Mahakam.
Akibatnya, produksi air di tujuh Instalasi Pengolahan Air (IPA) langsung dihentikan.

Pengukuran kadar klorida di depan kantor gubernur, bahkan sudah mencapai 900 ppm, jauh diatas ambang batas yang diperbolehkan Kementrian Kesehatan untuk diproduksi PDAM, yakni hanya 250 ppm. Kadar klorida (ppm) di beberapa IPA yang sudah berhenti produksi yakni Pulau Atas (293), Palaran (275), Selili (275), Seberang (275), Gajah Mada (325), dan Cendana (310).

Penghentian produksi ini kata Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda, Said Abdul, Hamid di posko pengawasan intake PDAM Teluk Lerong, mengakibatkan produksi air berkurang hingga 50 persen.

Upaya dari PDAM untuk pelanggan yang sama sekali tidak bisa terlayani, akan mendistribusikan air secara manual dengan menggunakan mobil-mobil tangki PDAM dan perusahaan swasta, serta mobil pemadam kebakaran (damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda. BPBD siap dimintai bantuan dengan mobil damkar (pemadam kebakaran) jika keadaan ini bertahan lama.

PDAM, tidak bisa berbuat banyak agar kondisi produksi air kembali normal. Diharapkan, hujan segera turun di daerah hulu sungai Mahakam dan air laut yang masuk bisa tersapu. Mudahan segera ada hujan di bagian hulu.

Tiga rumah ludes terbakar 1 orang tewas terpanggang

Tiga unit rumah panggung di Jalan Abu Daeng Pasolong (Jalan Pramuka), Kec. Tanete Riattang, Kab. Bone, Sulawesi Selatan, ludes terbakar dilalap api, Kamis 27 Agustus, sekitar pukul 12.50 WITA. Selain itu, dalam musibah tersebut seorang penghuni rumah, Cakka 56 tahun,  tewas terpanggang akibat kebakaran itu.

Warga sekitar yang mendengar peristiwa itu langsung berusaha untuk memadamkan api. Namun, karena bangunan yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar itu, warga pun tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan korban dan memadamkan api tersebut.

Sebanyak 3 (tiga) unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Bone diterjunkan ke lokasi, guna menjinakkan api yang telah menghanguskan dua rumah masing-masing milik Sanatang dan Cakka. Namun angin yang bertiup kencang menyebabkan api menjalar dan melahap habis satu unit rumah milik Andi Mappareppa

Petugas Polsek Tanete Riattang yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP terhadap seorang korban yang tewas akibat kebakaran itu. Selanjutnya korban rencananya akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Tenriawaru Bone untuk diotopsi.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti. Namun warga menduga kebakaran itu berasal dari dapur rumah yang dihuni oleh Cakka.