Selamat Datang di Blog Pribadi Juniansyah, SE - Damkar_Smr 'BPBD Kota Samarinda'

BNPB memperkirakan bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi cuaca dan iklim akan berlangsung masif tahun ini

Monday, October 3, 2016

BNPB memperkirakan bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi cuaca dan iklim akan berlangsung masif tahun ini mengingat Indonesia termasuk wilayah yang terkena “La Nina”, fenomena alam yang menyebabkan curah hujan tinggi.

Hingga akhir September ini telah terjadi 1.600 kejadian, Sutopo Purwo Nugroho, Kapusdatinmas BNPB meminta masyarakat agar waspada terhadap bencana banjir, longsor, dan puting beliung. Masyarakat perlu melakukan patroli di wilayah masing-masing, terutama yang tinggal di wilayah rawan.

Denny Wahyu Heriyanto, Kepala Satuan Pelaksana BPBD DKI Jakarta mengatakan dampak dari fenomena La Nina atau kemarau basah, diperkirakan hujan akan terus terjadi hingga April 2017 mendatang.  perkiraan dari BMKG curah hujan akibat dampak La Nina akan terus terjadi hingga Maret-April tahun depan. Namun curah hujan yang turun sifatnya fluktuatif.  

Kampung Siaga Bencana (KSB) di wilayah Kabupaten Subang terus ditambah. Apabila sebelumnya sudah ada 14 KSB, akhir pekan kemarin bertambah dua lagi sehingga totalnya menjadi 16 desa. Lokasi KSB tersebar di daerah rawan bencana alam. Dua KSB terbaru yang dibentuk berada di wilayah utara, yaitu di Kecamatan Pusakanagara dan Legonkulon, Daerahnya termasuk rawan bencana banjir. 

Melalui KSB ini warga diberi pelatihan dan pengetahuan seputar kebencanaan dari berbagai kalangan,  mulai BPBD, Kodim, Polres, dan Dinas Sosial Subang.

Materi pelatihan yang diberikan kepada para sukarelawan, mulai perencanaan, pencegahan bencana, penanganan jalur dan cara evakuasi korban bencana. Kemudian penanganan saat bencana, pasca bencana dan selesai tanggap darurat.